Download macam-macam file gratis

WILUJENG SUMPING......................DI BLOG NA MANG DODONG....MUGIA AYA FILE NU KA ANGGO KU PARA SADEREK.......

Kamis, 17 November 2011

MACAM-MACAM GAME / PERMAINAN PRAMUKA

BINTANG BERPINDAH 

A.     Posisi awal  :  Lingkaran besar. 
B.     Aturan bermain :  Anak-anak bergandengan dua-dua, muka belakang rapat, jarak pasangan satu dengan yang lain 3 m. seorang dari regu A dan regu Bmenjadi bintang yang pindah. Ke dua anak ini siap di tengah lingkaran. Satu dengan yang lain jaraknya 3 m. Dengan aba-aba dari Pembina, B berlari menempel salah satu pasangan di depannya. A mengejar dan menepuk B, sebelum menempel pada salah satu pasangan. Bila Bmenempel pada salah satu pasangan sebelum kena, maka anak yang di belakang yang di temple b harus lari dan pindah menempel di depan pasangan lain.
Demikian seterusnya. Bila yang lari kena tepuk, maka mereka mejadi pasangan bintang baru. Pembina menunjuk lagi 2 orang, 1 dari regu C dan satu lagi dari regu D, untuk menjadi bintang yang akan kejar-kejaran. Permainan diteruskan bila anak yang di kejar terlalu jauh meninggalkan lingkaran, di anggap telah kena tepuk.
C.     Penilaian  :  anak yang dapat menepuk mendapat angka 1, yang di tepuk nilaunya kurang 1. Regu yang mendapat nilai terbanyak menang. 
 
GEMBALA SAPI DAN HARIMAU 

  1. Posisi awal  :  Perlombaan. Buat segi empat di lapangan dengan ukuran : lebar 10 m, panjanng 20 m, garis panjang di bagi tiga. Dua ruang kiri dan kanan adalah ruang bebas  5 m.
  2. Aturan permainan  :  3 orang dari regu A di tunjuk sebagai harimau seorang dan 2 orang gembala. Harimau bersiap di tengah lapangan. Gembala I diruang bebas kiri dan gembala II di ruang bebas kanan. Anak yang lain sebagai sapi, berdiri di ruang bebas bersama gembala I. Setelah Pembina memberi perintah. Maka bicara :
G II   : “Gembala I, keluarkan sapinya !”
G I    : “ Tak berani”
G II   : “Mengapa ???”
G I    : “ada harimau”
G II   : “Harimau sudah di tangkap keluakan sapinya”
G I    : “ayo keluar”
           Semua sapi lari menutu ruang bebas Gembala II. Harimau berusaha              menepuk sapi msebanya-banyaknya. Yang kena tepuk keluar lapangan dan di hitung. Regu yang menepuk ( Harimau ) mendapat angka 1 tiap sapi yang menepuk. Regu yang sapinya kena tepuk angkanya kurang 1. Permainan di lanjutkan, Harimau dan gembala dig anti dengan regu lain.
  1. penilain  :  regu yang mendapat nilai banyak pemenangnya.
LONCAT BERANTAI 

  1. Posisi awal  :  perlombaan terbuka. Depannya di beri batas dengan jarak 15 m.
  2. Aturan bermain  :  anak hadap kanan lalu membungkuk ( seperti orang rukuk dalam sholat ). Dengan jarak 1 lengan. Anak yang paling belakang dalam satu regu melompati anak yang ada di depannya berturut-turut sampai semua terlewati dan kemudian membungkuk urut dengan anak yang lain. Anak yang paling belakang melompat seperti terdahulu, demikian diteruskan sampai menyaentuh garis batas.
  3. Penilaian  :yang tercepat sampai kebatas yang menang.
 MUSANG DAN AYAM 

  1. Posisi awal  :  Lingkaran besar anak bergandengan  tangan .
  2. Aturan bermain  :  dua orang dari regu A ditunjuk sebagai musang bersiap diluar lingkaran. Semua anak dari regu B sebagai ayam bersiap di dalam lingkaran. Anak yang lain membentuk lingkaran , bergandengan tangan, berjalan dan bernyanyi. Musang berusaha menangkap ayam dan ayam berusaha menghidar dengan lari keluar masuk lingkaran. Bila ayam melewati lingkaran di biarkan, tapi kalau musang yang akan masuk di haling-halangi. Ayam yang tertangkap , berhenti bermain dan berdiri di luar lingkaran. Musang mendapat angka kira-kira bermain 5 menit musang dan ayam diganti regu yang lain. Sampai semua regu mendapat giliran menjadi musang.
  3. Penilaian  : setelah selesai , regu terbanyak nilainya menang.
PETIK LARI 

A.     Posisi awal  : dikiri kanan lapangan berbanjar satu, jarak antara barisan banjar 1 dan 2 15 m.
B.     Aturan bermain  : banjar 1 maju banjar 2 sampai jarak 1 lengan. Berhadap-hadapan. Banjar 2 telapak tangannya disiapkan untuk di petik (seperti orang meminta ) anak banjar satu memetik / menepuk tangan anak didepannya ( banjar 2) dan cepat berlari ketempat bawah garis semula. Anak yang di petik mangejar dan menepuk anak yang lari sebelum garis batas. Yang kena tepuk berhenti. Anak yang kena tepukdihitung tiap orang satu angka untuk yang menepuk.
C.     Penilaian  :regu yang mendapat angka terbanyak yang menang.
KERBAU DUNGKUL 

  1. Posisi awal  : Lingkaran besar, duduk.
  2. Aturan bernain  :anak no.1 tiap regu maju ke tengah. Merangkak berhadapan, berpasangan pundak bertemu dengan pundak lawan seperti kerbau dengan berlaga. Dengan aba daari Pembina mereka saling mendorong. Siapa yang paling mendorong lawannya mendapat angka. Anak yang lalin memberi semangat dengan bernyanyidan bertepuk / bersorak. Permainan dilanjutkan dengan giliran anak no. 2 da 3 sampai semua anak mendapat giliran.
  3. Penilaian  : regu yang paling banyak mendapat angka jadi juara. Permainan ini hanya untuk penggalang putra. 
Kucing dan Tikus

A.     Posisi awal  : perlombaan, terbuka empat bersatu. Bergandengan tangan sengga seperti lorong-lorong yang pagari anak.
B.     Aturan bermain  :tunjuk seorang dari barung / regu  A untuk menjadi “kucing” dan semua nanak barung / regu B menjadi “tikus”. Anak yang lain membentuk barisan perlombaan terbuka dan bergandengan tangan> Kucing berdiri di luar barisan>tikus berdiri tersebar dalam lorong-lorong. Dengan tanda dari Pembina, kucing mulai mengejar tikus untuk di tepuk. Kucing maupun tikus hanya boleh lari lewat lorongdan tidak boleh memutus / melanggar pagar. Jika Pembina meniup peluit cepat-cepat pagar hadap kanan dan bergandengan lagi. Tikus yang kena tupuk, tidak boleh meneruskan permainan dan berdiri diluar barisan. Setalah 5 menit bergantian, sekarang regu C jjadi kucing dan regu D semua anggota jadi tikus. Permainan diteruskan tiap lima menit sampai semua regu mendapat giliran jadi kucing.
C.    Penilaian  :setiap kucing menepuk tikus dapat angka 1, setiap tikus yang kena tepuk mendapat angka kurang 1, regu yang mendapat anak terbanyak menang. 

LARI LIPAN   


  1. Posisi awal  : perlombaan, di depan tiap barung / regu dipancangkan tongkat dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : tiep barung/ regu anak-anaak berpegang erat dengan anak depannya, danggan cara memeluluk pada perutnya , menyerupai lipan. Dengan aba dari Pembina lipan itu cepat –cepat lari menuju tongkat di depannya dan berputar mengelilingi tongkat kembali ketempat semula dan berbaris rapi.
  3. Penilaian  : Barung / regu berbaris rapi lebih dahulu yang menang.

TAWON DENGAN BUNGA

  1. Posisi awal  : Lingkaran kecil. Anggota barung / regu tersebar tidak berkumpul menjadi satu, semua jongkok bergandengan erat. Seorang di tunjuk oleh Pembina sebagai “tawon”, lainnya sebagai “bunga”.
  2. Aturan bermain  :Tawon terbang berputa-putar sambil mendengung lalu mendekati salah satu bunga, kemudian terjadi Tanya jawab :
B : “Siapa itu ?”
T :“Saya tawon.”
B : “Mau apa ?”
T : “saya hendak memetik bunga.”
B : “Bunga apa ?”
T : “Bunga Mawar .”
B : “ Petiklah .”
Tawon lalu memilih salah seorang anak dan menariknya untuk di lepas dari barisan.Boleh memilih yang lain sampai mendapat satu bunga. Bunga yang di lepas menjadi tawon. Dan permainan di lanjutkan. Tawonnya 2 ekor dan bunga yang harus di petik 2 kuntum. Dan permainan dilanjutkan terus sampai tawonnya banyak (30 % anak yang ikut).
Kemudian tawonnya dihitung dan dipilih-pilih dari regu apa. Tawon yang pertama tak ikut dihitung.(permainan ini hanya untuk anak putra).
  1. Penilaian  : Barung  / regu paling sedikit tawonnya juara.

GEROBAK SORONG


  1. Posisi awal  : Satu saf  di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : Anak no. 1 dan 2 tiap barung / regu menuju satu langkah. Anak no. 1 merangkak menghadap garis batas. Anak no. 2 berdiri di antara kaki anak no. 1 dan mengangkat kedua kaki anak no. 1, sehingga seperti mendorong “gerobak sorong”. Dengan aba-aba Pembina “gorobak sorong” berjalan cepat menuju garis batas, yang mencapai garis batas pertama mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1. kemudian no.4, no.5 dstsampai semua anak mendapat giliran. Permainan ini tidak perlu di ulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :  Barung / regu yang nilainya terbanyak juaranya.   
MENGUSIK KERA


  1. Posisi awal  :Bebas. Lapangan di buat lingkaran dengan garis tengah 10 m.
  2. Aturan bermain  :  tunjuk seorang dari anggota barung / regu sebagai “kera”.kera merangkak dan melompat-lompat di tengah lingkaran.anak yang lain masuk dalam lingkaran menggoda mengusik dan berusaha menepuk kera dengan tangan. Kera berusaha manepuk anak-anak dengan tatap merangkak dan berusaha menepuk anak-anak dengan tangan dan kaki. Siapa dapat menepuk (anak / kera) mendapat angka 1. Tiap 5 menit, bergiliran barung / regu menunjuk seorang anggotanya jadi kera sampai semua barung / regu telah dapat giliran.
  3. Penilaian  :setelah nilainya di hiting, yang mendapat nilai banyak jadi juara.
MENJALA IKAN
  1. Posisi awal  :Bebas. Lapangan dibatasi dengan garis panjang 20 m dan lebar 20 m.
  2. Aturan bermain  :Tunjuk satu barung / regu dan dibagi 2 kelompok bergandengan tangan, menjadi “jala”.anak yang lain menjadi ikan, berlari-lari dilapangan. Dengan bekerjasama ke 2 jaring berusaaha menangkap ikan yang sebanyak-banyaknya. Yang tertangkap berdiri luar lapangan. Tiap 5 menit, jalanya diganti barung / regu yang lain. Anak yana diluar ikut jadi ikan / main lagi. Setelah semua barung / regu mendapat giliran menjadi jala permainan di hentikan.
  3. Penilaian  :perolehan ikan tiap barung //regu di hitung. Yang paling banyak mendapat ikan menjadi juara.
KEPITING JANTAN 

  1. Posisi awal  :  Satu saf didepan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : Anak no. 1 tiap barung / regu maju satu langkah kemudian merangkak terlentang, dengan aba dari Pembina, cepat merangkak menuju batas, yang paling cepat sampai batas mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1, yang berikutnya tidak  mendapat angka. Kemudin gikiran no 2.no. 3dst sampai semua anak mendapat giliran.Permainan tidak perlu di ulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :Barung / regu yang nilainya terbanyak juaranya.
RAJA DAN RATU

  1. Posisi awal  : selat behadap-hadapan di belakang masing-masing saf dengan jarak 15 m,diberi garis batas / tonggak.
  2.  Aturan bermain  : anak-anak bermain dalam bentuk selat berhadap-hadapan yang kiri di beri nama Raja, yang kanan di beri nama Ratu. Pembina memberi aba : Ra..ja atau Ra..tu. Apabila Pembina memberi aba Raja, maka barisan sebelah kiri cepat balik kanan dan lari menuju batas / tonggak.Barisan kanan cepat mengejar dan menepuk barisan kiri, yang kena di tepuk harus berhenti. Anak yang sampai di batas / memegang tonggak dihitung. Permainan di ulang lagi. Dalam memberi aba-aba tidak harus urut,boleh juga menyebut kata lain, misalnya rumah,rajin dsb, untuk menjebak anak-anak.
  3. Penilaian  : selesai bermain dihitung barun / regu yang paling banyak anggotanya itulah juaranya.
LINGKARAN MAHKOTA     

  1. Posisi awal  :Lingkaran besar di tenga-tengah di beri tanda lingkaran dengan garis tengah 1,5 m. Pembina berada didekat lingkaran tengah.
  2. Aturan bermain : anak-anak berbaris berbentuk lingkaran besar,sambil berjalan dan bernyanyi gembira dengan tepuk tangan bila Pembina meniup peluit, anak-anak berlari ke lingkaran yang di tengah.
Pembina menghitung masing-masing regu berapa anak yang berada dilingkaran, yang barada dalam lingkaran mendapat “Mahkota”. Permainan di mulai lagi .
  1. Penilaian  : setelah selesai di hitung barung / regu apa yang paling banyak mendapat “Mahkota” adalah yang menang.
BUAT  BARISAN


Tujuan 

Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.

Langkah-langkah 
  1. peserta di bagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). 
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan, sbb;
-          kefua kelimpok akan berlomba menyusunbarisan, barisan di susun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
-          Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.
-          Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan melaksanakan tugasnya dengan benar.
-          Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat
-          Sebelum pertandingan di mulai bias di coba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah di pahami dengan benar. 
 TANGKAI  SAPU  AJAIB
Tujuan  

Memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi. 

Bahan 

Satu tangkai sapu. 

Langkah-langkah 
  1. peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran. 
  2. peserta di minta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu di mainkan sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebai tangkai sapu. 
  3. mereka di minta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter yang di bayangkan tersebut. 
  4. para peserta yang lain di suruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan. 
  5. seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya. 

Perhatian 

Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang sudah di peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti karakternya. 

Variasi

  1. para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan. 
  2. di saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main dengan karakter itu. 
  3. boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta. 
 (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnyasebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
MENGGAMBAR  WAJAH

Tujuan  

  1. membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bias membantu proses untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan yang lainnya.  
  2. Melatih peserta satu cara sederhana menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.   

Langkah-langkah 

  1. dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja  tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.  
  2. Gerakan tangan mengikuti arah gerak pandangan dan menelusuri garis wajah pasangannya. 
  3. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga, dan sebagainya waktunya cukup 5 menit saja untuk tiap peserta. 
  4. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukan gambar pasangannya menyebutkan: “nama saya ….(nama pasangan), tempat tinggal …., dst. 
RANTAI  NAMA

Tujuan

Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang saling kenal nama masing-masing,agar lebih akrab,serta memberipengalaman didepan forum.

Langkah-langkah

  1. peserta bersama pemandu berdiri dalam lingkaran.
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sbb :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya (kiri / kanan ) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama pesrta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
  1. proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, di mulai dari peserta terakhir menyebutkan rantai nama tersebut. 

Variasi

Buat lingkaran, setiap peserta bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta lain menirukan begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran ke dua, semua peserta mengulangu lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula. 

Perkenalan Rahasia

Perkenalan Rahasia
Peralatan                : Kain yang lebar (sprei)
Jumlah pemain      : semua pemain masuk dalam regu
Waktu                     : 10 menit
Tujuan                    : Saling mengenal nama
Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.

Mencari Dengan Diam

Mencari Dengan Diam
Peralatan               : Perangko
Jumlah pemain     : berapa saja
Waktu                    : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan                                                          mengobservasi
Tujuan                    : - Melatih kemampuan mengobservasi
- Memupuk inisiatif
Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir.  Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

Dalam Kolam

Dalam Kolam
Peralatan                : Sebatang kapur
Jumlah pemain      : bebas
Waktu                     : biasanya 10-15 menit
Tujuan                    :    - Melatih kecepatan/refleks
- Sebagai unsure hiburan
Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur. Perintah yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan.



DINAMIKA KELOMPOK
KAPAL  TENGGELAM
Tujuan 

Memberikan kegiatan mengurangi kekikukan peserta dalam berintegraksi dengan peserta lain dan menambah ketertiban peserta dalam proses belajar.

Langkah-langkah 
  1. mintalah peserta berdiri dalam lingkaran
  2. jelaskan bahwa kegiatan berikut adalah permainan yang di beri nama Kapal Tenggelam. 
3.      minta peserta membayangkan bahwa mereka sedang naik kapal. Tiba-tiba kapal mau tenggelam. Nahkoda memerintah seluruh penumpang untuk naik ke sekoci (perahu penyelamat).
4.      Nahkoda adalah anda,sekoci adalah anggota badan peserta yang saling bersentuhan. 
5.      bila pemandu mengankat “Jempol, lima”, artinya 5 peserta harus saling mentautkan jempol mereka.
6.      Peserta yang kena hukuman adalah mereka yang tidak mendapatkan pasangan / kelompok atau kelompok yang anggotanya lebih dari lima. 
  1. Pemandu bias melanjutkan dengan memberikan perintah lainnya. Seperti : siku, tiga, artinya tiga peserta harus saling mentautkan siku mereka atau : pipi, dua. 
  2. teruskan permainan sapai di rasa cukup. 
BUAT  BARISAN

Tujuan 
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.

Langkah-langkah 
  1. peserta di bagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). 
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan, sbb;
-          kefua kelimpok akan berlomba menyusunbarisan, barisan di susun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
-          Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.
-          Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan melaksanakan tugasnya dengan benar.
-          Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnyasebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
Sebelum pertandingan di mulai bias di coba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah di pahami dengan benar

TANGKAI  SAPU  AJAIB

Tujuan  
Memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi. 

Bahan 
Satu tangkai sapu. 

Langkah-langkah 
  1. peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran. 
  2. peserta di minta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu di mainkan sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebai tangkai sapu. 
  3. mereka di minta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter yang di bayangkan tersebut. 
  4. para peserta yang lain di suruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan. 
  5. seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya. 

Perhatian 

Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang sudah di peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti karakternya. 

Variasi

  1. para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan. 
  2. di saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main dengan karakter itu. 
  3. boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta. 
 PETA KEHIDUPAN

Tujuan 
  1. kesempatan bagi peserta untuk saling mengenal. 
  2. Menghilangkan hambatan yang di sebabkan oleh perasaan malu dan membangun keterbukaan dan saling percaya antara peserta. 

Langkah-langkah 
  1. menggambarkan pengalaman pribadi, pengalaman khusus yang mengesankan, yang ingin di bagi kepada peserta lainya. Caranya, dengan menggambarkan garis kehidupan dari mulai lahir sampai saat ini. Bila pada usia tertentu ada peristiwa yang sangat membahagiakan, maka garis tersebut naik, dan sebaliknya bila peristiwa tersebut menyedihkan. Pada titik tersebut bias di beri gambar yang menunjukan peristiwanya, contoh : pada usia 28 tahun menikah, maka pada titik tersebut bisa mnggambarkan pasangan pasangan pengantin atau lainnya yang di anggap sesuai dengan peristiwa yang di maksud.  
  2. prestasi masing- masing. 

KEPEMIMPINAN I


Kepemimpinan

1.a.   Kepemimpinan dalam Islam

1.    Pemimpin yang Maha Muthlaq (absolut) hanyalah Allah SWT
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS. al-Mulk 67:1)
“Dan Kepunyaan Allah-lah Kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu) (QS. Al-Ma’idah 5:18)
“Ikutilah apa yang Diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).” (QS. Al-A’raf 7:3)
Maka sudah selayaknya tidak ada perintah-perintah yang menyalahi keinginan Pemimpin tunggal ini.

2.    “Kepemimpinan” Allah SWT terhadap alam ini sebagian didelegasikan kepada manusia sesuai dengan kehendak-Nya
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki …” (QS. Ali ‘Imran 3:26)
3.    Sesuai dengan adanya perbedaan-perbedaan yang ada pada manusia, maka tingkat kepemimpinan yang dipercayakan oleh Allah pun berbeda-beda pula
“Dan Dia-lah yang Menjadikan kamu Penguasa-penguasa di bumi dan Dia Meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa Derajat, untuk Mengujimu tentang apa yang Diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhan-mu amat cepat Siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am 6:165)
4.    Dalam usaha menegakkan agama, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan cita-cita, Allah mencintai mereka yang melakukannya dengan organisasi yang rapih (ash-Shaf 4), yang untuk itu sudah barang tentu memerlukan pemimpin.
Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh. (QS Ash Shaff 61:4)
5.    Status kepemimpinan yang ada pada manusia hanya sebagai amanat dari Allah SWT (HR. Muslim) yang sewaktu-waktu diberikan kepada seseorang dan direnggut dari seseorang (Ali ‘Imran 26)

1.b.   Wajib adanya pemimpin dalam beramal

Dalam segala aktivitasnya, muslim harus memiliki pemimpin.
Rasulullah saw. bersabda apabila tiga orang sedang bepergian maka angkatlah salah satunya sebagai ketua.

1.c.  Ruang lingkup kepemimpinan

a.    Manusia kepada manusia lain (QS. Al-An’am 6:165)
b.    Suami/Ayah kepada keluarga
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang Diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim 66:6)
c.     Laki-laki terhadap perempuan
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah Melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)…” (QS. An-Nisaa 4:34)
d.    Setiap manusia kepada dirinya sendiri
“Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawaban tentang rakyatnya. Pemerintah adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Lelaki itu adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Wanita itu adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan bertanggung jawab terhadap yang dimpimpinnnya (suami dan anak). Pembantu itu adalah pemimpin dalam menjaga harta majikannya dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya.” (Muttafaq’alaih)
“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (QS.Maryam 19:95)
e.     Manusia kepada makhluk Allah lainnya
“Ingatlah ketika Tuhan-mu Berfirman kepada para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak Menjadikan seorang Khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak Menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyuci-kan Engkau?” Tuhan Berfirman, “Sesungguhnya Aku Menge-tahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah 2:30)
Sebaik-baik pemimpin :
“Sebaik-baik pemimpinmu ialah yang kamu cintai dan cinta pada kamu dan kamu do’akan dan mereka mendo’akan kamu. Dan sejahat-jahat pemimpinmu ialah mereka yang kamu benci dan membenci kamu, dan kamu kutuk dan mengutuk kamu. Sahabat bertanya: Bolehkan kami menen-tang (melawan) mereka? Jawabnya: Tidak, selama mereka tetap menegakkan shalat.” (HR. Muslim)

1.d.  Kewajiban pemimpin kepada pengikut

1.    Menyampaikan amanat dengan adil :
“Apabila seorang hamba (manusia) yang diberikan kekuasaan memimpin rakyat mati, sedangkan di hari matinya dia telah mengkhianati rakyatnya maka Allah mengharamkan surga kepadanya.” (Muttafaq’alaih)
Bersabda Nabi saw. : Tujuh macam orang yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari tiada naungan kecuali naungan Allah; (1) Pemimpin (raja) yang adil. (2) Pemuda yang rajin dalam ibadat kepada Allah. (3) Seorang yang selalu gandrung hatinya pada masjid. (4) Dua orang yang kasih sayang karena Allah, baik di waktu berkumpul atau berpisah. (5) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan cantik kemudian ia berkata: Saya takut kepada Allah. (6) Seorang bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan yang sebelah kanan tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan sebelah kirinya. (7) Seorang yang ingat (berdzikir) pada Allah dengan sendirian, maka mencucurkan air mata. (HR. Bukhari, Muslim)
“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak di sisi Allah ditempatkan di atas mimbar dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam hukum terhadap keluarga dan apa saja yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka.” (HR. Muslim)
2.    Menunjukkan ummatnya pada segala kebaikan yang ia ketahui dan memperingatkan mereka dari bahaya yang ia ketahui.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. “ (Ali Imran 3:110)
“Tiada seorang Nabi sebelumku melainkan ia berkewajiban menunjukkan ummatnya pada segala kebaikan yang ia ketahui dan memperingatkan mereka dari bahaya yang ia ketahui.” (HR. Muslim)
3.    Tugas utama seorang pemimpin :
Ø  Sebagai penengah
Ø  Sebagai pengawas
Ø  Sebagai koordinator
Ø  Sebagai pengambil kebijakan
Ø  Sebagai penanggung jawab
Ø  Sebagai motivator

1.e.   Kewajiban pengikut kepada pemimpin

1.    Setiap mu’min wajib patuh dan taat sebatas kekuatannya kepada pemimpin yang dipilihnya, kecuali apabila perintahnya bertentangan dengan perintah Allah
“Seorang muslim wajib mendengar, ta’at pada pemerintah-nya, dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui, kecuali jika diperintah ma’siat. Maka apabila disuruh ma’siat, maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib ta’at. (HR. Bukhari, Muslim)
Ibnu Umar r.a. berkata: Kami jika berbai’at pada Rasulullah saw. atas mendengar dan ta’at, maka Nabi saw. berkata: Dalam apa yang kamu dapat mengerjakan (melaksanakan). Atau dalam batas kekuatanmu. (HR. Bukhari, Muslim)
“Kamu harus patuh dan taat dalam keadaan sulit maupun mudah, dalam keadaan semangat maupun tidak senang, dan jangan bersikap egois.” (HR. Muslim)
2.    Amar Makruf Nahi Mungkar
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati dalam mentaati kebenaran dan kesabaran” (Al Ashr 103:2-3)

1.f.   Seluruh bentuk kepemimpinan akan dimintai pertanggung jawabannya

Abu Dzarr r.a. berkata: Ya Rasulullah tidakkah kau memberi jabatan apa-apa kepadaku? Maka Rasulullah memukul bahuku sambil berkata: Hai Abu Dzarr kau seorang yang lemah dan jabatan itu sebagai amanat yang pada hari qiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan. Kecuali orang yang dapat menunaikan hak kewajibannya dan memenuhi tanggung jawabnya. (HR. Muslim)

1.g.  Hal-hal yang meringankan beban qiyadah

Hal-hal yang membantu terlaksananya tugas pemimpin :

  1. Ikhlas karena Allah
Allah akan menolong orang ikhlas dengan menghimpunkan orang-orang jujur dan ikhlas lainnya untuk berdiri bersamanya dengan penuh kejujuran dan keikhlasan.
  1. Muroqobatullah
Kepekaan ini akan mendorongnya untuk selalu cepat berbuat kebaikan dan memperbaiki amal usahanya serta mendorong untuk selalu meningkatkan derajat ihsan.
  1. Optimis dan Do’a
Jika ia menghadapi kesulitan, ia hanya mengadu kepada Allah swt. Dia senantiasa mengontrol perasaannya sehingga ia selalu dalam keyakinan bahwa keberhasilan usahanya adalah semata-mata qudrat, kekuasaan dan perencanaan Allah swt.

  1. Tanggung jawab
Memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memegang amanah. Ia harus menyadari, waspada dan sungguh-sungguh dalam berusaha dengan mengerahkan seluruh kemampuan, serta mau berkorban dalam melaksanakan tugas dan amanah yang dibebankan kepadanya. Jika seorang pemimpin kurang bertanggung jawab, dia akan lemah cita-cita dan kemauan dalam melaksanakan tugasnya. Tidak ada kemauan keras untuk menyempurnakan pelaksanaan tugas-tugasnya, sekalipun ia memiliki berbagai peluang, fasilitas dan peralatan modern.
  1. Memprioritaskan tarbiyah
Pimpinan harus memberikan perhatian yang cukup kepada masalah pendidikan (tarbiyah), menyiapkan kader dan calon pengganti. Sistem tarbiyah akan melahirkan individu-individu yang baik dan mampu memikul tanggung jawab yang dapat meringankan beban pimpinan
  1. Ukhuwwah
Sebab rasa kasih sayang dan ukhuwwah dapat melahirkan suasana saling pengertian, syura, kerja sama dan tolong menolong dalam mengatasi berbagai rintangan. Sebaliknya, jika tidak terwujud maka akan timbul perselisihan yang merusak suasana saling pengertian dan akan menambah beban pemimpin
  1. Perencanaan kerja
Pimpinan harus benar-benar merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan sesuai dengan kemampuan.
  1. Membakar semangat pengikut
Pimpinan harus selalu bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jamaah. Pimpinan harus melindungi mereka dari terjangkitnya rasa pesimisme dalam menghadapi mihnah, cobaan dan rintangan.

1.h.  Sifat-sifat Qiyadah

Karena kepentingan amal jama’i dalam dakwah serta besarnya hasil yang akan dicapai, maka setiap pemimpin perlu memiliki akhlak dan sifat-sifat dasar seorang pemimpin jamaah.
  1. Cerdas, berilmu dan bijaksana
Mampu menganalisis berbagai persoalan dari segala segi dengan tepat dan cepat menerapkan hasil analisanya dengan baik. Tidak banyak lupa dan tidak lalai dan tidak mudah menyerah serta tidak gelap mata ketika menghadapi luapan perasaan dan kemarahan. Seorang pemimpin mau tidak mau pasti akan menghadapi berbagai situasi dan suasana dan menemui pelbagai persoalan yang mengganggu perasaan. Karena itu ia harus berusaha menyelesaikannya dengan menggunakan akal sehat dan dengan cara bijak.




  1. Kasih sayang dan lemah lembut
Berperangai penyantun, kasih sayang, lemah lembut dan ramah. Karena seorang pemimpin akan berhadapan dengan berbagai tipe manusia. Di antara mereka ada yang jahil dan tolol. Karena itu seorang pimpinan, dengan sifat santunnya, berkewajiban melayani mereka dan menarik hatinya. Setidak-tidaknya mereka tidak dijadikan sebagai musuhnya.
‘Maka disebabkan Rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan-lah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Ali Imran 3:159)
  1. Berani
Keberanian, pada dasarnya, adalah ketetapan dan ketahanan hati, kepercayaan penuh kepada Allah dan tidak takut mati yang disebabkan oleh sifat gila dunia dan benci mati. Karena anggota jamaah akan mengikuti pemimpinnya, maka sifat keberanian termaksud menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin jamaah.
  1. Jujur
Sifat ini akan menebalkan kepercayaan orang banyak kepadanya.
  1. Tawadhu’
Dengan adanya sifat ini, seluruh hati manusia terhimpun dan terikat kepada pimpinan.  Sebaliknya, keangkuhan akan menjauh-kan hati manusia darinya.
  1. Pemaaf
Memaafkan, menahan amarah dan berlaku ihsan. Sifat-sifat ini perlu dimiliki pemimpin karena ia selalu berhadapan dengan berbagai sikap, persoalan dan tipe manusia. Kadang-kadang ia berhadapan dengan gangguan, perbuatan tak senonoh atau persoalan-persoalan yang membangkitkan kemarahannya yang datang dari anggota atau orang-orang tertentu. Setiap gangguan terhadap jamaah selalu melalui pimpinan. Karena itu setiap pimpinan harus menghiasi dirinya dengan sifat pemaaf, menahan amarah dan berbuat ihsan. Perbuatan tersebut dapat menarik hati manusia untuk bergabung dan mendukung jamaah yang dipimpinnya.
  1. Sabar dan tawakal
Jalan dakwah adalah jalan yang amat panjang, sulit dan penuh berbagai persoalan yang berlawanan dengan kehendak hawa nafsu, penuh onak dan duri. Jadi kesabaran, ketahanan dan ketabahan sangat diperlukan bagi orang-orang yang berjalan di jalan dakwah.
  1. ‘Iffah dan kiram
Sifat ini melambangkan kesucian jiwa dan tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu dan kecenderungan yang mengotori jiwa. Dengan sifat ini seorang pemimpin tidak menjadi gila harta.


  1. Wara’ dan zuhud
Dengan kedua sifat ini ia selalu dapat mengontrol dirinya dalam berbagai hal, dapat memastikan dirinya sebagai teladan baik bagi orang lain, meninggikan martabat kepemimpinannya. Kedua sifat tersebut jelas akan menjadikan seorang pemimpin berwibawa dan dihormati jamaah.
  1. Adil
Sebaliknya, jika pimpinan bertindak zalim, curang dan tidak adil, maka kemantapan dan kemajuan gerakan tidak akan terwujud dalam suasana penuh kepercayaan dan ketenangan. Suasana demikian akan melahirkan sikap pura-pura dan munafik dikalangan anggota, sebagai ganti kejujuran dan keikhlasan. Ini jelas akan merusak gerakan jamaah.
  1. Tenang dan percaya diri
Betapa tenang, tegas, tangkas, tabah dan tahan serta beraninya Rasulullah saw. dalam perang Uhud dan Hunain. Kita tahu betapa besarnya pengaruh sikap demikian terhadap suasana peperangan tersebut

1.i.    Larangan meminta jabatan

“Jangan menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika kau diserahi jabatan tanpa minta, kau akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya, tetapi jika dapat jabatan itu karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri.” (HR. Bukhari, Muslim)
Abu Musa Al-Asy’ary r.a. berkata: Saya dengan dua orang sepupuku masuk kepada Rasulullah saw. maka salah seorang dari sepupuku itu berkata: Ya Rasulullah berilah pada kami jabatan di salah satu bagian yang diberikan Allah kepadamu. Yang kedua juga berkata demikian. Maka jawab Nabi saw.: Demi Allah kami tidak mengangkat seorang dalam suatu jabatan, pada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada jabatan itu. (HR. Bukhari, Muslim)

1.j.   Kelompok manusia yang tidak boleh dijadikan pemimpin ummat Islam

a.    Kafirin
‘Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengam-bil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk Menyiksamu) ?” (QS. An-Nisa’ 4:144)
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua Kekuatan Kepunyaan Allah.” (QS. An Nisa’ 4:138-139)

b.    Yahudi dan Nasrani
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemim-pin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak Memberi Petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al-Ma’idah 5:51)
c.     Yang mempermainkan agama atau mempermainkan shalat
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ma’idah 5:57)
d.    Musuh Allah dan musuh orang mu’min
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia…” (QS. Al-Mumtahanah 60:1)
e.     Yang lebih mencintai kekufuran daripada iman
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpin-mu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. At-Taubah 9:23)
f.      Yang di luar golongan orang mu’min
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbul-kan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami Terangkan kepadamu Ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali ‘Imran 3:118)

Maraji’
Al-Qur’an Al-Karim
Musthafa Masyhur : Al-Qiyadah wal Jundiyah
Imam Nawawy : Riadhus Shalihin
Drs. Miftah Faridl : Pokok-pokok Ajaran Islam