Download macam-macam file gratis

WILUJENG SUMPING......................DI BLOG NA MANG DODONG....MUGIA AYA FILE NU KA ANGGO KU PARA SADEREK.......

Kamis, 17 November 2011

KEPEMIMPINAN 2


KEPEMIMPINAN

Seorang lelaki (pemimpin) terkadang berbanding seratus, bahkan seribu orang. Dan seorang pemimpin pilihan kadang kala imbangannya adalah satu bangsa, sehingga dikatakan: Seorang pemimpin  yang punya cita-cita besar bisa menghidupkan satu kaum (bangsa)
Pendahuluan : jelaskan kepada peserta mengapa mereka membutuhkan materi ini. (Tanyakan apakah sekarang mereka telah bisa memimpin atau belum. Maka materi ini Insya Allah akan menuntun mereka untuk mampu menjadi pemimpin)

1.a.   Kepemimpinan

Kepemimpinan diartikan sebagai :
·         Orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi (karena wibawa, pengetahuan atau dapat melakukan komunikasi)
·         Dan mengkoordinasikan untuk mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya
·         Untuk mencapai tujuan

Kepemimpinan adalah :
Ø  mengetahui apa tindakan berikutnya
Ø  mengetahui mengapa tindakan itu penting
Ø  mengetahui bagaimana menggunakan sumber-sumber yang ada
(Maka seorang pemimpin adalah orang yang bisa menjawab itu semua)

1.b.   Pemimpin dan Pengikut

Pemimpin yang baik menyadari bahwa mereka juga harus menjadi pengikut yang baik. Boleh dikatakan, pemimpin juga harus melapor kepada seseorang atau kelompok. Oleh sebab itu mereja juga harus menjadi pengikut yang baik. Pengikut yang baik harus menghindari persaingan dengan pemimpin, bertindak dengan setia, dan menanggapi ide, nilai dan tingkah laku pemimpin secara konstruktif.
Pemimpin adalah seseorang yang mau dipimpin.
Pemimpin harus senantiasa memberi perhatian pada kesejahteraan anggotanya.



1.c.   Ciri-ciri Pemimpin Islam

  1. Setia
Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah
  1. Tujuan Islam secara Menyeluruh
Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang luas
  1. Berpegang pada Syariat dan Akhlak Islam
Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang pada perintah Syariat Waktu mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam
  1. Pengemban Amanat
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah yang disertai oleh tanggungjawab yang besar. Qur’an memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap baik kepada pengikutnya. (22:41)

1.d.   Jenis-jenis Kepemimpinan

Dalam pelaksanaan, gaya kepemimpinan bervariasi :
Otokrat :
·         Kurang mempercayai anggota kelompoknya
·         Hanya mempercayai bahwa imbalan materi sajalah yang mendorong orang untuk bertindak
·         Perintah yang dikeluarkan harus dilaksanakan tanpa pertanyaan
Otokrat yang baik :
·         Memberikan perhatian kepada pengikut-pengikutnya
·         Memberi kesan seperti yang demokratis
·         Senantiasa membuat keputusan sendiri
Demokratis :
·         Membuat keputusan bersama dengan anggota kelompok
·         Menerangkan sebab-sebab keputusan yang dibuat sendiri kepada kelompok
·         Menyampaikan kritikan dan pujian secara obyektif
Laissez Faire :
·         Tidak mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya
·         Tidak menetapkan tujuan untuk kelompok
·         Memperkecil komunikasi dan hubungan kelompok

1.e.   Karakteristik Gaya Kepemimpinan

A.    PEMAKSA
a.     Senang menghukum tapi tidak suka memberi penghargaan
b.    Berpendapat bahwa orang-orang pada dasarnya malas dan harus di”paksa” untuk bekerja
c.     Tidak suka menerima umpan balik dari bawahannya atau orang-orang sekitanya
B.    PENDOBRAK
a.     Punya motivasi prestasi (achievement) yang tinggi
b.    Melakukan segala-galanya sendirian
c.     Tidak suka mendelegasikan wewenang dan tanggung-jawabnya
d.    Tidak menaruh perhatian pada orang-orang disekitarnya
e.     Punya standar mutu kerja yang tinggi, tapi tidak memiliki sifat sebagai pemimpin yang baik
C.    PENGUASA
a.     Usul-usul atau pendapatnya diajukan secara halus dan terselubung hingga kurang jelas bagi orang lain
b.    Memberikan hukuman tapi juga suka memberi penghargaan
c.     Suka mendengar umpan balik dari bawahan dan orang-orang sekitarnya, tetapi hanya untuk kepentingan sendiri
D.    PENYAYANG
a.     Suka memanjakan anggota atau bawahannya
b.    Nyaris tidak punya rencana kerja
c.     Selalu memberi penghargaan, tidak suka menghukum
d.    Nyaris tak bisa mengatur pekerjaannya sendiri
E.    DEMOKRAT
a.     Selalu punya rencana kerja terperinci
b.    Banyak menaruh perhatian pada orang-orang sekitarnya
c.     Suka menanyakan pendapat setiap orang
d.    Memberi penghargaan, tidak suka memberi hukuman
F.    PEMBINA
a.     Menetapkan tujuan dengan jelas, memberikan tantangan tetapi moderat resikonya
b.    Suka menerima dan memberikan umpan-balik terperinci
c.     Memberi penghargaan, tapi juga memberi hukuman
d.    Mendelegasikan wewenang dan memberi bantuan kepada anggota atau bawahannya
e.     Bawahan mempercayai dan menghormatinya

1.f.    Apakah Pemimpin mengekor Pengikut ?

Sebagian pemimpin kadang-kadang mengikuti pengikutnya. Mereka melepaskan fungsi kepemimpinan ketika tindakan mereka hanya sekedar cerminan kehendak atau perilaku pengikutnya. Mereka tidak lagi menentukan arah yang seharusnya diikuti dan dilaksanakan. Para pengikut mereka membuat penilaian yang salah bahwa tindakan pemimpin tersebut sebagai keputusan yang popular. Lambat laun para pengikut itu menyadari bahwa mereka mampu bekerja tanpa pemimpin.

Barisan sedang melewati suatu jalan, tiba-tiba terdengar teriakan di tengah massa yang menonton barisan itu :
“Berhati-hatilah. Kalian bergerak ke arah yang salah. Ini jalan buntu.”
Orang yang berbaris itu berhenti …. cemas …. “ Mungkinkah hal ini terjadi?”. Mereka bepikir, dan melihat, lalu menuju ke depan, tinggi dan megah, pemimpin mereka yang gagah terus berjalan.
Pasti ia menuju ke jalan yang benar, pikir mereka. “Lihatlah, bagaimana ia melangkah! Betapa tingginya ia berdiri. Sudah pasti itu benar!”
…. dan merekapun terus berjalan.
Pemimpin yang gagah itu berhenti sebentar … cemas … “Tetapi apakah ini mungkin?” sambil berpikir ia menoleh ke belakang.
“Saya pasti menuju ke jalan yang benar,” ia berpikir sebentar, lalu: “Lihat betapa banyaknya pengikut saya. Saya pastilah berada di jalan yang benar.”
…. dan dia terus berjalan ……

1.g.   Yang Harus Dimiliki seorang Pemimpin :

1.g.i. Motivation
Pengendalian, tenaga, inisiatif, keberanian dan kesanggupan “memulai dari diri sendiri” dan pendirian yang tetap serta keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu.
1.g.ii. Power of 4 kinds

1.     Leader Power
Inside [skill] :
o    Decision making
Dalam melaksanakan pengambilan keputusan dapat dilakukan berbagai macam pendekatan salah satunya adalah :
1.     Definisikan masalah
2.     Tentukan batasan untuk masalah
3.     Tentukan prosedur untuk pemecahan masalah
4.     Tentukan siapa yang harus memecahkan masalah
5.     Mendapatkan pemecahan masalah (Diterima / Dikembalikan)
6.     Tentukan siapa yang harus melaksanakan pemecahan masalah dan kapan
7.     Tentukan siapa yang mengkontrol pelaksanaan pemecahan masalah
8.     Terima hasil pengkontrolan pelaksanaan
9.     Bila pemecahan masalah tidak berhasil cari solusi terbaik lainnya dan lanjutkan dari langkah 6
o    Bersikap adil
o    Bertanggung jawab
o    Dapat dipercaya
o    Aligning (mampu mengorganisir dengan rapi)

2.     Goal Power [vision]
Visi adalah pandangan yang menggambarkan :
·   Kemana anda akan menuju
·   Bagaimana
·   Dan apa yang akan anda lakukan
Parameter visi
·   Focus
·   Jelas, lugas
·   Mudah dicapai [bukan berarti tanpa tantangan]
Langkah pencapaian visi adalah dengan menetapkan sasaran
Parameter sasaran : SMART
Dalam mencapai visi kita maka visi tersebut harus permanen [sehingga arahnya tidak berubah ubah] sedangkan sasarannya dapat berubah-ubah [“Banyak jalan menuju Roma”]
Tugas : minta setiap peserta membuat contoh visi dan sasarannya masing-masing jika mereka mendapat jabatan kepemimpinan tertentu (ketua bidang atau ketua kepanitiaan misalnya)



3.     Follower Power
Needs of followers [based on Maslow’s need hierarchy] :
a.     physical needs [house, food, clothes]
b.    safety [security]
c.     social [has friends, accepted]
d.    ego [has status, is viewed with esteem]
e.     self actualization [opportunity to realize full potential]
Untuk mendapatkan pengikut maka pemimpin harus dapat menarik perhatian mereka. Hal yang menarik perhatian pengikut antara lain :
(1)   confidence [rasa percaya diri seorang pemimpin]
(2)   creativity [kreativitas yang tinggi dari seorang pemimpin dalam penentuan langkah]
(3)   caring [tidak ada orang yang tidak penting]
(4)   consideration [memperlakukan orang sesuai dengan apa yang orang tersebut harapkan dan seorang pemimpin membantunya menjadi sesuatu yang ia capable didalamnya]
Managerial leadership power adalah keadaan termotivasi secara personal untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai suatu tujuan:
o    Bagaimana cara mendapatkannya
§  Dengan kreasi motivasi dari dalam dirinya
§  Dengan inspirasi yang berasal dari luar dirinya
o    Tujuannya
Untuk membakar rasa enthusiasm diantara orang-orang dalam organisasi dan mempengaruhi mereka untuk menjadi tertarik dengan kontribusi personal mereka dalam pencapaian tujuan organisasi

4.     Communicatioin Power
“a leader must be able to get his message across to those who would follow”
Communication skill
a.     dapat menjelaskan secara jelas tujuan ataupun visi mereka kepada pengikut mereka
b.    empowering [memaksimalkan potensi, bakat dan energi serta kontribusi pengikut]
c.     modeling [membangun rasa kepercayaan diantara pengikut dan semua]
d.    dapat memecahkan problem yang terjadi

1.h.   Prinsip-prinsip dasar operasional kepemimpinan Islam

  1. Musyawarah
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan-nya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari Rezki yang Kami Berikan kepada mereka.” (QS. Asy Syu’ara 42:38)

Pelaksanaan musyawarah memungkinkan anggota turut serta dalam proses pembuatan keputusan. Pada saat yang sama musyawarah berfungsi sebagai tempat mengawasi tingkah laku pemimpin jika menyimpang dari tujuan umum kelompok.
Tentu saja pemimpin tidak wajib melakukan musyawarah untuk setiap masalah. Masalah rutin hendaknya ditanggulangi secara ber-beda dengan masalah yang menyangkut pembuatan kebijaksanaan. Apa yang rutin dan apa yang tidak harus dirumuskan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan ukuran, kebutuhan, sumber daya manusia dan lingkungan yang ada. Secara umum, petunjuk berikut ini dapat membantu untuk menjelaskan lingkup musyawarah :
·         Urusan-urusan administratif dan eksekutif diserahkan kepada pemimpin
·         Persoalan yang membutuhkan keputusan segera harus ditangani oleh pemimpin dan disajikan kepada kelompok untuk ditinjau dalam pertemuan berikutnya
·         Anggota kelompok atau wakil mereka harus mampu memeriksa ulang dan menanyakan tindakan pemimpin secara bebas tanpa rasa segan dan malu
·         Kebijaksanaan yang hendak diambil, sasaran jangka panjang yang direncanakan dan keputusan penting yang harus diambil para wakil terpilih diputuskan dengan cara musyawarah. Masalah ini tidak boleh diputuskan oleh pemimpin seorang diri.
  1. Adil
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan (mengembalikan) amanat kepada yang berhak (ahlinya).” (QS. An-Nisa’ 4:58)
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berbuat yang tidak adi. Beraku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah 5:8)
  1. Kebebasan Berpikir
Pemimpin Islam hendaklah memberikan ruang dan mengundang anggota kelompok untuk dapat mengemukakan kritiknya secara konstruktif, menciptakan suasana kebebasan berpikir dan pertuka-ran gagasan yang sehat dan bebas, saling menasehati satu sama lain sedemikian rupa, sehingga para pengikutnya merasa senang mendiskusikan persoalan yang menjadi kepentingan bersama.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh kepemimpinan :
Pertama : Mengenal dakwah
      Pemimpin harus memahami dengan baik seluk beluknya yang bersifat ideology, doktrin dan organisasi serta menekuni kegiatan-kegiatannya dan menghayati segala aktivitas dan sepak terjangnya.
Pertanggungjawaban kepemimpinan sungguh menuntut dari tokohnya hubungan yang terus menerus dengan bawahan serta mengenal berbagai pandangan dan problema mereka termasuk penghayatan dan mempelajari pengalaman yang berguna bagi kedua belah pihak.
Kedua : Mengenal diri sendiri
      Yaitu mengenal titik-titik kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, ia harus :
·         Mengakui & menyadari titik-titik kelemahan yang ada padanya serta berusaha memperkuatnya.
·         Menemukan titik-titik kekuatan yang ada padanya serta berusaha pula memanfaatkan dan mengembangkannya.
·         Berambisi mengembangkan pengetahuan umum dan menelaah berbagai obyek, pandangan dan pemikiran-pemikiran politik, social, ekonomi, dst.
·         Mempunyai perhatian untuk mengkaji dan mempelajari berbagai tokoh pemimpin kaum Muslimin dan lainnya serta mengenal berbagai metode dan gaya kepeimpinan mereka demikian juga berbagai sarana dan factor kesuksesan dan kegagalan mereka.
Ketiga : Pengayoman yang kontinu/ Perhatian penuh
      Keterlibatan seorang pemimpin dalam mengawasi aktifitas individu-individu mengenal mereka dengan baik, menghayati ihwal dan kedudukan mereka secara khusus ataupun secara umum, kebersamaan dalam suka duka dan berusaha memecahkan segala problema mereka… Semua itu membantu memantapkan mereka dan memperteguh kepercayaan mereka, selanjutnya dapat memanfaatkan tenaga mereka dengan baik.
Keempat : Teladan yang baik
      Tingkah laku, kegiatan vitalitas dan mobilitas, akhlak, perkataan dan aktifitas-aktifitas serta karya seorang pemimpin mempunyai dampak aktif terhadap seluruh jama’ahnya.
Kelima : Pandangan yang tajam
      Kemampuan seorang pemimpin melakukan penilaian dengan cepat dan tepat bagi berbagai keadaan dan memberikan keputusan yang tepat dalam bermacam-macam ihwal dan situasi kondisi, niscaya akan mengokohkan kepercayaan dan penghargaan para individu.
Keragu-raguan, ketertutupan, kebingungan dan kerancuan dapat pula menciptakan kevakuman dan kelemahan kepercayaan serta melenyapkan disiplin.
Keenam : Kemauan yang kuat
      Dimana dengan itu ia dapat mengatasi kesulitan dan menyelesaikan problema serta melewati liku-liku perjalanan.
Ketujuh : Kharisma kepribadian yang fitrah
      Hal ini adalah sifat karakteristik bakat yang jika terdapat pada seorang pemimpin, ia akan mampu mempesona hati tanpa kesulitan. Unsur ini termasuk unsur yang paling kuat dalam membentuk pribadi pemimpin.
Kedelapan : Optimisme
      Seorang pemimpin sepatutnya selalu diliputi cita-cita dan jiwa yang bersih serta lapang dada; tanpa memalingkannya dari sikap mawas diri.
Keputus-asaan merupakan salah satu factor yang berbahaya diantara faktor-faktor penyebab keruntuhan dan kehancuran dalam kehidupan individu dan jama’ah.
Jika pemimpin menjadi kendor dan putus asa, barisannya pun akan mengalami kekendoran dan keputus-saan. Jika pemimpin tangguh dihadapan berbagai tantangan, maka jiwa optimis dan maju akan meresap ke dalam setiap individu dan pasukan.
Di antara contoh kelemahan pemimpin adalah peristiwa dimana seorang penanggung jawab dari salah satu jamaah Islam merasa kecil hati terhadap para pasukan (anggotanya) jika mereka dirasa sudah melampauinya di bidang ilmu pengetahuan, kualifikasi organisasi, pendidikan, atau lain sebagainya. Hal demikian berakhir dengan melepaskan mereka, dan amal keislaman mereka dicukupkan dengan mendidik para pemula saja tiada lain.









1.i.     Mentalitas Dasar Kader ROHANI

1.i.i. Kemampuan sebagai motor (Mandiri dan proaktif)
Ia harus mampu menggerakkan teman-temannya untuk bekerja disamping iapun ikut bekerja.
Ia bisa mengajak teman-temannya untuk berunding dalam rapat.
Ia bisa memimpin teman-temannya dengan cemerlang.
Pada saat teman-temannya malas untuk bekerja ia harus kreatif untuk memanasi teman-temannya untuk bekerja.
Pada saat yang lain tidak berani mencoba maka ia harus berani mencoba hal baru yang diyakininya. Inilah jiwa kepeloporan.
Intinya seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi teman-temannya, menggerakkan teman-temannya agar bekerja untuk mencapai suatu tujuan dan dia juga harus mampu untuk senantiasa mempersatukan teman-temannya.

1.i.ii. Kemampuan problem solving, kreatif dan inovatif
Sebagian orang bertindak bebas dan kreatif dalam berfikir. Mereka mempunyai “idea sendiri”. Mereka menganalisa dan menafsirkan, menciptakan sesuatu yang baru, menulis dan mengajukan cara untuk melaksanakan sesuatu. Sebagian lainnya tidak demikian aslinya, tetapi mencoba memahami apa yang dilakukan oleh orang lain sebelum mencobanya sendiri. Ada orang yang keaslian pemikirannya luar biasa, ada yang lebih kreatif daripada orang biasa, ada yang keasliannya sama seperti orang lain, ada yang lebih cenderung untuk bergantung kepada orang lain untuk mendapatkan buah fikiran dan tingkat terbawah ada yang tidak menunjukkan kecenderungan untuk menghasilkan buah fikiran sendiri.
Seorang pemimpin dituntut memiliki keaslian pemikiran yang luar biasa, dia harus kreatif dan dia harus memiliki kemampuan problem solving yang baik.
Tugas seorang pemimpin terutama adalah memecahkan masalah. Dan ia tidak bisa hanya berkutat dipemecahan yang tradisional. Ia harus senantiasa mengeluarkan ide-ide baru yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.
Ia harus selalu penuh inisiatif dan berkemampuan kreatif serta selalu berupaya maksimal menemukan hal-hal terbaru yang jauh lebih baik dan lebih bermanfaat.

1.i.iii. Tanggung jawab dan amanah (handal)
Sebagian orang dapat membangkitkan kepercayaan yang begitu besar dalam diri orang lain. Mereka dianggap terpercaya dalam setiap keadaan, dan orang biasanya mempunyai rasa hormat yang besar terhadap integritas mereka. Sebaliknya terdapat pula orang yang sama sekali tidak patut, tidak bisa dipercaya dan dijadikan tempat bergantung. Dalam hal ini seseorang dapat berada pada tingkatan :
-          Sangat dihargai dan dipercaya
-          Reputasinya baik (dapat dipercaya)
-          Dapat dipercaya seperti kebanyakan orang
-          Kadang-kadang kurang dapat dipercaya
-          Tidak mempunyai reputasi yang baik untuk dapat dipercaya
Dalam ROHANI salah satu kepercayaan dilahirkan dari tingkat kerajinan menghadiri kegiatan dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Orang-orang yang jarang menghadiri mentoring maka padanya kita akan menyangsikan sifat amanahnya dan padanya tidak layak dipercayakan suatu amanah. Karena itu tingkatkan kepercayaan orang lain pada diri kita. Ingat, Rasul diberi gelar sebagai Al Amin.
Seorang kader harus benar-benar dapat dipercaya dan diandalkan dalam menjalankan tugas, perintah atau amanah, dan sangat diyakini akan melaksanakannya dengan optimal, maksimal dan bertanggung jawab penuh.

1.i.iv. Kharisma dan akhlak
Ada sebagian orang lebih disukai oleh para pengikutnya daripada yang lain. Adapula yang menampilkan kesan yang tidak baik mengenai dirinya kepada orang-orang yang ditemuinya. Seorang yang mempunyai kepribadian karismatik biasanya diterima oleh berbagai kalangan dan mempunyai banyak kenalan. Sebaliknya kepribadian yang tidak popular sukar diterima oleh orang lain sering kali diabaikan dan dihindari. Dalam hal ini seseorang dapat  berada pada tingkatan :
-          Salah seorang pribadi yang paling disukai dalam masyarakat
-          Pribadi yang cukup populer
-          Sederhana, diterima, tidak begitu menonjol
-          Tdk begitu baik seperti kebanyakan orang dalam kedudukan sosial
-          Amat tidak disukai banyak orang
Guna memperoleh kharisma yang baik, pada intinya seseorang dituntut untuk memiliki akhlak yang baik pada orang lain dan mampu menampilkan keimanannya yang dilahirkan dari ibadah dan amal shaleh yang senantiasa dilakukannya. Milikilah akhlak yang mulia dan tingkatkanlah ibadah dan amal shaleh kita. Banyak-banyaklah bergaul dengan masyarakat luas.

1.i.v. Aktif melakukan amal shaleh dan Ibadah
Santapan-santapan ruhaniah sehari-hari merupakan suatu keharusan dan tidak boleh tidak bagi seorang Muslim. Santapan ini terwujudkan dengan menegakkan kewajiban sehari-hari dan dengan melaksanakan hal-hal sunnah yang memungkinkan secara kontinu sesuai dengan kadar yang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan ruhani sebagai sanatapan dan obatnya, serta bisa menjadikan seorang Muslim berada dalam kondisi pendakian (ruhani) yang abadi.
Program atau kegiatan dalam latihan itu hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga sasaran ruhaniyahnya menjadi tinggi. Latihan-latihan ruhani semcam ini mampu meninggikan derajat ruhani manusia dan mampu memindahkan hati dari suatu kondisi ruhaiah ke kondisi ruhaniah yang lain.






1.i.vi. Wawasan dan visi (syariat, dakwah, keorganisasian,Rohani)
Salah satu keunggulan seorang kader adalah dalam hal wawasannya yang lebih luas dan lebih mendalam dibandingkan orang-orang awam.
Seorang kader juga dituntut untuk memahami benar visi perjuangannya, dia tidak boleh hanya asal bekerja tanpa memahami hakikat tujuan pekerjaannya itu.
Pemahaman akan wawasan Dienul Islam dan visi inipun melahirkan prinsip dalam dirinya sehingga tidak asal-asalan mengikuti suatu kebudayaan atau suatu pemahaman.

1.i.vii. Mental dan pengorbanan
Modal utama seorang pemimpin adalah kesanggupan mental untuk menjadi pemimpin dan kesediaan pengorbanan, baik waktu, harta, maupun jiwa. Karena itu Tidak mesti seorang pemimpin mempunyai kecerdasan yang luar biasa.

1.i.viii. Disiplin waktu
Menjaga agar selalu tepat waktu adalah kehormatan. Selalu untuk tepat waktu, karena kalau tidak tepat waktu akan jatuhlah harga diri kita. Jangan pernah terlambat walaupun sedetik, karena sama saja terlambat semenit atau sejam. Terlambat adalah terlambat.
Dan jika kita terlambat, kita telah mendzalimi orang-orang yang menunggu kita!

1.i.ix. Disiplin kualitas tugas dan prestatif
Dalam etos kerjanya selalu penuh semangat menggebu dan menggelora naluri berbuat dan berkarya. Sama sekali tidak kenal malas dan lelah.
Tindakannya sekecil apapun selalu diupayakan bernilai manfaat yang tinggi dan luas serta sangat terhindar dari aneka bentuk kesia-siaan.
Baginya berkarya tidak hanya sesuai target bahkan kalau bisa lebih baik daripada target. Dia selalu memiliki naluri senang, bahagia dan puas melakukan yang terbaik, tidak mengenal setengah-setengah.

1.i.x. Gesit, sigap, tangkas dan terampil serta fisik yang prima
Memiliki kondisi fisik yang terlatih dengan baik sehingga memiliki sikap dan gerakan tubuh terasa ringan, tangkas, sigap, gesit terlatih dan terampil.
Gerakan yang lamban dan lesu, disamping akan memboroskan waktu juga akan membuat orang lain dongkol.
Kegesitan dapat dilatih secara fisik dengan aturan yang baik dan teratur.
Hal ini akan membuat stamina tubuh meningkat dan mempengaruhi ketangkasan seseorang dalam bertugas, yang tentu ujungnya akan lebih menambah kualitas pekerjaan.



1.i.xi. Aktif dalam kegiatan
Dengan bersikap aktif pertama akan membantu diri kita untuk memahami apa yang tengah diberikan kepada kita dan kedua merupakan tanda bagi orang lain bahwa kita merespon mereka.
Seorang kader dalam belajar harus banyak menjawab dan bertanya. Dalam kegiatan di lapangan ia harus berusaha menjadi yang terbaik! Ia banyak mencoba, menjawab, gesit, terampil, dll.
Pasif adalah diam, membiarkan orang lain saja yang melakukan.

1.i.xii. Aktif melakukan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar
Dilahirkan dari pemahamannya akan tanggung jawabnya dalam dakwah dan menyadari bahwa kehidupannya harus dicurahkan pada Islam, maka ia tidak akan pernah diam dari berdakwah. Setiap kesempatan yang ada akan ia maksimalkan untuk berdakwah. Setiap kemungkaran yang terjadi akan memanggil hatinya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Kesemua itu dilandasi niatnya mencari keridhoan Allah SWT semata-mata.

1.i.xiii. Kesetiakawanan
Seorang kader tidak pernah membiarkan sahabatnya bekerja sendirian. Ia melaksankan hak sahabatnya darinya. Ia menjawab salam, ia mendatangi undangan, ia mendo’akan sahabatnya, ia memberikan nasihat jika diminta, ia tidak menghinakan sahabatnya, tidak menipu, dan tidak mendzaliminya. Ia ikut bersyukur atas kebahagiaan sahabatnya dan ia ikut menanggung beban derita sahabatnya. Ia lebih senang bersama sahabatnya untuk membantu menyelesaikan urusannya daripada beribadah sunnat. Ia tidak bersangka buruk pada sahabatnya. Ia tidak mendengki, tidak membenci, tidak memberi nama jelek, tidak menghina, tidak merusak harta dan kehormatannya. Ia menolong, membela, menutup aib, meringankan kesukarannya, memenuhi hajatnya, menghormati dan menyayanginya dan ia menolak orang yang mengghibah sahabatnya.
“Dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang Mu’min dalam saling menyayangi, saling mengasihi dan saling menyintai, laksana satu tubuh, apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya merasa terganggu, seperti terkena demam dan tidak bisa tidur.”(HR Muslim)
1.i.xiv. Kedewasaan
Pemimpin yang berhasil bebas dari sifat kekanak-kanakan; sikap dan tingkah lakunya adalah pola sikap dan tingkah laku seorang dewasa yang matang dan bertanggungjawab. Dia adalah pribadi yang secara kejiwaan mantap dan mewakili kemantapan jiwanya kepada para pengikutnya. Ciri-ciri kedewasaan : menerima diri sendiri, menghargai orang lain (menghargai apa adanya), mempunyai proporsi yang seimbang (tidak hanya memikirkan diri sendiri), bertanggung jawab, percaya diri, sabar & tidak terburu-buru, tabah & ulet, mampu membuat keputusan, kepribadian terpadu, senang bekerja, berprinsip kuat, memiliki rasa humor.

1.i.xv. Bersemangat dan energik (Pekerja keras)
Seorang kader harus selalu memperhitungkan pemanfaatan detik yang dilaluinya dengan amat cermat dan maksimal untuk menjadi lading pengabdian terbaiknya kepada ALLAH SWT.
Akhirnya ia benar-benar menjadi seorang yang terus menerus bergelora semangat juangnya untuk mengisi setiap detik yang dimilikinya dengan amal-amal dan karya terbaiknya.
Semua dilakukan dengan niat setulus-tulusnya, tanpa kenal lelah.
Baginya rizki terbesarnya adalah dituntun dan diberi kemampuan oleh ALLAH untuk dapat melakukan amal terbaiknya dengan ikhlas bukan hanya masalah imbalan dan balasan.

1.i.xvi. Kemampuan analisa dan kritis (kemampuan planning)
Seorang kader harus memiliki kemampuan untuk menganalisa situasi, kondisi, potensi dan masalah lingkungan di sekitarnya dalam bentuk dan sekala apapun, sehingga dapat membuat perencanaan dan tindakan timbal balik yang positip, memberi manfaat maksimal bagi lingkungan dan mengambil manfaat yang optimal dari lingkungannya.

1.i.xvii. Berani
Berani untuk mencoba sesuatu yang baru. Berani salah dalam belajar. Berani menghadapi rasa takut untuk tetap menegakkan apa yang diyakini. Berani mengambil resiko. Tetapi bukan berani nekad.

1.i.xviii. Kemampuan komunikasi dan jiwa sosial
Sebagian orang dapat menarik perhatian orang lain dan menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan spontan sewaktu berbicara. Sebaliknya ada orang yang tidak jelas cara berbicaranya, gagap dan tidak efektif. Dalam masalah ini, seseorang dapat berada pada tingkatan :
-          Seorang orator yang luar biasa
-          Diatas rata-rata dalam menyampaikan buah pikiran
-          Lebih kurang sama dengan kebanyakan orang
-          Kemampuan berbicara kurang baik
-          Kelemahannya dalam berbicara sangat jelas
Seseorang dapat menduduki posisi kepemimpinan bukan karena kebi-jaksanaan & kepemimpinannya, tetapi karena cara dia menyampaikan sesuatu.

1.i.xix. “Kenakalan”
Terutama masalah kemudahan aksesnya pada orang tua untuk izin keluar rumah atau menginap.

1.i.xx. Mau berkomitmen kepada ROHANI-554
Setiap perjuangan menuntut adanya komitmen dari setiap pelakunya. Tidak ada perjuangan tanpa komitmen. Dan Islam menuntut adanya komitmen dari diri kaum Muslimin, apalagi komitmen dalam amal jama’i. Yang dituntut dari komitmen terutama adalah :
                  i.    Keterikatan (Kesepakatan dari diri anggota untuk bersedia menu-naikan kewajiban-kewajibannya selaku anggota)
                 ii.    Keseriusan (Anggota menyadari bagaimana ia harus memprioritas-kan dakwah ini)
                iii.    Kesinambungan (Ikatan tidak putus karena berubahnya suatu kondisi)

Setiap manusia adalah pemimpin dan kepemimpinannya dapat meliputi :
·         Khalifah di bumi, QS 2:30 ; 6:165; -> 3:110 ; 29:55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar